Kamis, 22 November 2012

TUGAS 2, Pariwisata Bali dan Global (Bali and Global Tourism)


Nama                    : Nur Yanti  N. Achmad
Kelas                    : PBU VI Hotel
NIM                       : 2010145011
Mata Kuliah         : Ekonomi Pariwisata
Wacana                : Study Kasus > CLUB MEDITERANIAN, MANFAAT EKONOMI BAGI NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

TOPIK DISKUSI
Apakah manfaat dan masalah ekonomi yang ditimbulkan dari Club Med terhadap :
a. Negara dengan perekonomian maju (Seperti Italia dan Amerika Serikat)?
b. Negara dengan perekonomian sedang berkembang

>>> 

Dunia kepariwisataan memang memiliki berbagai dampak ekonomi. Seperti yang telah kita ketahui bahwa pariwisata juga mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan Nasional suatu negara. selain itu juga para ahli membedakan bahwa dampak ekonomi tersebut bisa berupa efek langsung ( Dirrect Effect ), efek tidak langsung ( Indirrect Effect ) ataupun efek induksi ( Induced Effect ) bagi berbagai komponen yang terlibat di dalamnya. Secara nyata dapat kita ketahui bahwa pengembangan yang dilakukan oleh Club Med dapat memberikan manfaat untuk penjualan, keuntungan, pendapatan, lapangan pekerjaan maupun pajak yang diterima suatu negara. Dampak tersebut bisa langsung dirasakan oleh pelaku jasa wisata seperti : jasa akomodasi, restoran, hiburan, transportasi, pedagang eceran, dan lain – lain. Awalnya memang Club Med hanya ingin mengembangkan usahanya sendiri, namun tanpa disadari tentunya hal tersebut memberikan dampak bagi banyak kalangan.



Club med
Tempat liburan pedesaan di mana pengunjung bisa menikmati aktivitas olahraga di dalam perkemahan. Tempat cocok untuk liburan dan bersantai,bagi para wisatawan yang bekerja.
Banyak hal dan manfaat yang di dapat dari clup men,khususnya pada pperekonomian Negara maju.




 Manfaat yang didapat dalam Negara perekonomian maju adalah:

  • Club med dapat mengurangi tinggkat pengangguran, karena dengan banyaknya masyarakat yang ada di dalam dunia pariwisata . maka akan banyak wisatawan luar yang masuk ke dalam negeri untuk mengenal dunia pariwisata Negara tersebut, yang artinya Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
  • Memperluas lapangan pekerjaan. Usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah untuk membangun sektor kerja, yang artinya Meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan negara
  • Menyederhanakan struktur harga dengan menawarkan tingkat harga yang lebih sedikit dan mengurangi jumlah promosi.
  • Tingkat ekonomi Negara akan lebih baik, apabila ada kerjasama yang baik dari para wisatawan terhadap Negara tersebut.
  • Memperkuat nilai tukar mata uang lokal terhadap mata uang asing
  • Bahwa produk yang dimiliki Club Med memiliki kekuatan dan konsep yang lebih menarik dari paket lainnya di pasaran



Sedangkan bagi Negara berkembang,manfaat club mad adalah:

  • Meningkatkan segmen pasarnya Negara tersebut,
  • Meningkatkan produktivitas dan efisiensi serta pertumbuhan pariwisata dengan memasarkan kelebihan club med.
  • Menigkatkan keuntungan, perusahaan telah memperkenalkan satu langkah yaitu memperpanjang musim di beberapa pedesaan.
  • Sektor kerja menjadi luas. Di bidang kepariwisataan.
  • Mendatangkan banyak wisatawan asing yang ingin berkunjung ke Club Med sehingga menimbulkan peningkatan devisa Negara bidang pariwisata


Dengan penerapkan konsep yang baik dan terarah,maka Negara maju dan berkembang akan mampu mendapatkan hasil yang maksimal. Oleh Karen itu pemerintah,dan masyakat local harus lebih aktif dan kreatif dalam membangun kegiatan-kegiatan clup med yang menghasilkan nilai-nilai positif untuk memuaskan para wisatawan yang datang.

Masalah ekonomi yang ditimbulkan dari Club Med terhadap Negara dengan perekonomian maju (Seperti Italia dan Amerika Serikat)

1)   Harga kamar di Club Med terlalu mahal sehingga untuk membangun loyalitas dan memenangkan pelanggan baru menjadi jauh lebih sulit
2)   Sistem pedesaan yang dibuat dan menjadi ciri khas dari Club Med sudah ketinggalan zaman
3)   Terlalu pendeknya musim liburan sehingga biaya menjadi mahal utuk bepergian ke pedesaan
4)   Perbandingan gaji karyawan yang tinggi
5)   Club Med mengurangi karyawannya dikarenakan untuk membayar gaji karyawan di sektor lain. Sehingga menimbulkan bertambahnya pengangguran di Negara tersebut
6)   Menurunnya tingkat wisatawan asing yang berkunjung 



Masalah ekonomi yang ditimbulkan dari Club Med terhadap Negara dengan perekonomian sedang berkembang :

1)     Economic Leakages, hal ini disebabkan karena Club Med dimiliki orang perancis, hal ini berarti keuntungan yang diperoleh dari hasil usaha Club Med akan lari ke negara perancis
2)    Pemerintah membantu sebagian pendanaan pengembangan Club Med berdasarkan perjanjian kedua belah pihak
3)     Club Med menetapkan aturan-aturan, metode, standard-standar, produk serta mengendalikan pemasaran dan harga
4)    Manajemen merek yang tidak efektif
5)    Produknya terasa lebih mahal di Perancis
6)     Rata-rata pelanggan yang datang berasal dari kelas sosial yang tinggi dengan umur 20-30 tahun


Sekilas mengenai Club Med:
Club Med merupakan tempat liburan yang mengambil konsep liburan pedesaan yang didirikan pada tahun 1950 oleh asosiasi olahraga olimpic. Club med, didesain secara khusus, seperti: tidak ada telepon, tidak ada koran, banyaknya hiburan (khususnya aktivitas olahraga), dengan pakaian santai (casual), sistem pembayaranpun diselesaikan di hari terakhir wisatawan tinggal. Semua fasilitas yang disediakan untuk memberikan kesenangan dan kenyamanan pada wisatawan (tamu). Club Med adalah perusahaan pertama yang menawarkan semua termasuk paket liburan, yang telah menjadi segmen dengan pertumbuhan tercepat di sektor pariwisata.
Pada tahun 2000, persaingan dibidang ini menjadi sangat kuat, dan Club Med membutuhkan usaha-usaha untuk menyegarkan kembali citranya. Konsep Club Med telah menjadi ketinggalan zaman, meskipun memiliki lebih dari 100 resor desa di beberapa lokasi yang paling indah di dunia, dikunjungi oleh 1,5 juta pengunjung setiap tahun, (menurut John Vanderslice, Presiden & CEO Club Med Amerika. Club Med, sebagai merek yang sangat terkenal, namun tidak memiliki positioning yang jelas, (Vanderslice), "Harga dianggap terlalu mahal, dan membangun loyalitas dan memenangkan pelanggan baru telah menjadi jauh lebih sulit." Club Med harus merenovasi banyak villa-villa di desa, merubah sistem informasinya, keuangan, manajemen, dan isu-isu hukum.


Untuk memperkuat dan reposisi merek, Club Med memutuskan untuk:

a. Renovasi desa, menghabiskan lebih dari $ 150 juta hanya di Amerika Utara.
 b.  Meningkatkan pengeluaran pemasaran, dan fokus pada media baru, terutama secara online.
 c. Menyederhanakan struktur harga dengan menawarkan tingkat harga yang lebih sedikit dan mengurangi jumlah promosi.
d. Perluas penawaran produk dengan meningkatkan menunjukkan dan memperkenalkan kegiatan baru, yang termasuk panjat tebing, roller blading dan seni sirkus.
 e. Atur ulang operasi, dan bergerak Club Med markas dari New York ke Florida.

Pada akhir 2000, Club Med usaha reposisi membawa pada tempat yang strategis. Club Med memiliki struktur keuangan yang kuat, manajemen baru, dan budaya baru. Pada tahun 2001, pendapatan naik, laba operasional lebih tinggi, lebih banyak tamu, dan semangat hebat.


Untuk mempertahankan keberhasilan rebranding, Club Med mengikuti lima prinsip.
(1)   Upaya branding yang sukses fokus pada pembangunan hubungan. Itu sebabnya branding melampaui periklanan, yang merupakan monolog. Branding adalah sebuah dialog.
(2)   Merek yang sukses meraih peluang luar biasa yang diciptakan oleh perubahan sosial dan ekonomi.
(3)   upaya-upaya branding yang sukses baik memungkinkan personalisasi dan skala ekonomi.
(4)   Merek, menurut definisi mereka, dibedakan. Mereka menyatakan sikap, mereka bercerita, mereka beresonansi dengan konsumen.
(5)   Untuk menjadi pribadi, merek tidak dapat yang sama di mana-mana.



Beberapa Contoh Gambar  :
Club Med Amerika Serikat

Club Med Bali Resort



Minggu, 04 November 2012

Ekonomi Pariwisata


“EKONOMI PARIWISATA 1”

1). Apa Saja komponen-komponen Neraca Pembayaran ?
>>>>>>>>
Komponen-komponen Neraca Pembayaran :
1.   Neraca Pembayaran  Transaksi berjalan  ( Current Account )
Transaksi berjalan atau neraca lancar merupakan gambaran ringkas mengenai nilai transaksi barang dan jasa suatu negara dalam kurun waktu satu tahun seperti  ekspor, perdangan barang dan bukan barang. Ekspor barang merupakan transaksi kredit yang menyebabkan terjadinya aliran uang masuk ke dalam negeri.Namun Neraca lancar terdiri atas:

a.       Neraca perdagangan
Digunakan untuk mencatat atau ikhtisar yang memuat atau mencatat semua nilai transaksi ekspor dan impor barang selama satu periode. Ekspor barang dicatat dalam transaksi kredit sedangkan impor barang dicatat dalam transaksi debit. Apabila ekspor melebihi impor, negara tersebut mempunyai surplus neraca perdagangan atau mempunyai saldo positif dalam investasi luar negeri. Sebaliknya, jika impor melebihi ekspor, negara tersebut mempunyai defisit neraca perdagangan atau memperoleh pengurangan investasi luar negeri.

b.      Neraca jasa
Merupakan kegiatan jasa yang diselenggarakan suatu negara untuk luar negeri serta yang diterimanya dari luar negeri. Nilai kegiatan jasa meliputi jasa pengangkutan, asuransi, perantara perdagangan, perbankan, dan pariwisata serta transportasi, pengeluaran para wisatawan, laba perorangan yang dibagiakan, kiriman uang, hibah, jasa-jasa yang diterima dari dan yang diberikan ke Negara lain.

c.       Neraca nonbalas jasa atau transfer payment
Neraca ini digunakan untuk mencatat transaksi yang bukan merupakan balas jasa. Misalnya Indonesia memberikan atau menerima hibah maka akan dicatat dalam neraca nonbalas jasa.





2.      Neraca modal ( Capital Account )
Neraca modal merupakan neraca yang digunakan untuk mencatat semua penerimaan dan pembayaran, seperti bunga, dividen, upah tenaga kerja asing, serta hadiah (grants).
Neraca transaksi modal meliputi pemberian pinjaman (pours) dan utang (borrowing) berupa pinjaman jangka pendek dan jangka panjang. Transaksi modal tersebut dapat berupa hal-hal berikut
o Kredit untuk kegiatan perdagangan dari Negara lain.
o Deposito yang dimiliki penduduk kita di luar negeri atau deposito yang dimiliki penduduk luar negeri di dalam negeri.
o Pembelian surat-surat berharga jangka pendek oleh penduduk luar negeri atau penjualan surat-surat berharga jangka pendek kepada penduduk luar negeri di dalam negeri.
o Adanya investasi di luar negeri atau investasi asing di dalam negeri.
o Pinjaman jangka panjang dari penduduk Negara lain kepada Indonesia, atau pinjaman jangka panjang dari penduduk Indonesia kepada Negara lain.

a.       Neraca penyeimbang
Merupakan rekening penyeimbang atas transaksi berjalan yang mengalami surplus maupun defisit. Dengan adanya rekening penyeimbang ini, jumlah total nilai sebelah kredit dan debit dari neraca pembayaran akan sama

b.      Selisih perhitungan
Adanya ketidaklengkapan informasi dan atau transaksi yang tidak tercatat menyebabkan saldo neraca pembayaran tidak sama. Transaksi yang tidak tercatat akan dimasukkan ke dalam bagian selisih perhitungan.




3.  Neraca Moneter (Accommodating Transaction)
Transaksi ini timbul karena transaksi yang lain (autonomous). Yang termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksi yang sedang berjalan, taransaksi kapital, dan transaksi satu arah. Yang termasuk transaksi lintas moneter adalah mutasi adalah hubungan dengan IMF, pasiva luar negeri dan aktiva luar negeri.



2)  Sebutkan akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kegiatan pariwisata terhadap Neraca Pembayaran suatu negara ?
>>>>>>>>
Bagi kebanyakan negara, yang menjadi masalah dalam mengatur keseimbangan Neraca Wisatawan adalah apabila jumlah wisatawan yang datang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah wisatawan warga negaranya yang berkunjung atau melakukan kegiatan wisata di luar negeri. Apabila hal ini terjadi, dengan sendirinya akan terjadi defisit pada neraca wisatawan yang akan mempengaruhi keseimbangan neraca pembayaran.
Neraca pembayaran terdiri dari beberapa unsur pokok yang mewakili setiap sektor perekonomian yang terdapat di sebuah negara. Setiap unsur ini akan menjadi sebuah neraca perdagang (Balance of Trade) antara negara yang bersangkutan dengan negara yang lain.
Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang menyumbang devisa terbesar setelah sektor minyak dan gas bumi. Neraca perdagangan yang terkait dengan seluruh kegiatan pariwisata di suatu negara disebut dengan Neraca Wisatawan (The Balance of Tourist) atau sering juga disebut sebagai The Tourist Balance.
Secara definitif, neraca wisatawan adalah keseimbangan antara jumlah wisatawan yang masuk ke suatu negara dan jumlah wisatawan yang pergi ke luar negara tersebut beserta seluruh akibat yang ditimbulkannya. Hal ini tentu memberikan pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung yang berakibat baik maupun buruk bagi keseimbangan pembayaran sebuah negara.



Dan Akibat-akibat  pokok yang timbul oleh kegiatan pariwisata terhadap Neraca Pembayaran adalah :
o Pariwisata menurunkan defisit yang dialami negara.
o Pariwisata menurunkan surplus pembayaran negara.
o Pariwisata menambah jumlah surplus neraca pembayaran negara.
o Pariwisata menambah defisit yang dialami negara.


3)  Apa saran anda mengenai tindakan yang perlu diambil untuk mengurangi defisit Neraca Wisatawan ?
>>>>>>>>
Keadaan defisit pada neraca wisatawan secara teoritis dapat ditanggulangi dengan jalan mengusahakan terciptanya keseimbangan dan, apabila memungkinkan, terciptanya kondisi surplus. Cara yang ditempuh oleh kebanyakan negara adalah meningkatkan in going tourism dan menghambat meningkatnya kegiatan out going tourism bagi penduduk warga negaranya.
Pemerintah Republik Indonesia pernah melakukan pembatasan bagi warga negaranya yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri dengan menaikkan biaya fiscal (pajak kekayaan bagi warga Negara yang akan ke luar negeri) sebesar enam kali lipat dari jumlah biaya fiscal sebelumnya. Bahkan setelah itu dinaikkan lagi sebesar 66 %.

Presiden Lynndon B Johnson dari Amerika Serikat pada tahun 1968 melakukan pembatasan jumlah wisatawan warga negaranya yaitu dengan mengenakan exit tax sebesar US$ 100 bagi setiap orang yang akan berwisata ke luar negeri. Kebijaksanaan ini diikuti pula oleh Italia pada tahun 1971 guna memperbaiki neraca perdagangannya dibidang pariwisata.
Adanya kebijaksanaan ini kiranya perlu ditinjau kembali, mengingat kebijaksanaan semacam itu dalam jangka panjang tidak akan efektif dalam pelaksanaannya.

Hal tersebut sebenarnya pernah dilakukan oleh banyak negara lain jauh-jauh sebelumnya. Negara-negara itu adalah Inggris Raya pernah melakukan hal serupa pada tahun 1966, pada tahun 1968 Perancis dan Amerika Serikat melakukan kebijaksanaan tersebut pula.
Dan menurut saya, cara untuk mengurangi suatu defisit neraca wisatawan yaitu dengan cara mengurangi penduduk Negara kita untuk melakukan perjalanan wisata ke luar negeri dalam rangka untuk berlibur atau hanya untuk sekedar untuk berbelanja di Negara yang dikunjungi, agar di Negara yang akan dikunjungi defisitnya tidak naik karena para wisatawannya yang hadir di Negara tersebut.
Untuk Negara kita lebih berkembang dan lebih maju, maka Negara kita harus memberikan info-info tentang objek-objek wisata yang bagus dan menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan yang ada di Negara kita, untuk menarik para wisatawan-wisatawan asing untuk melakukan wisata ke Negara kita “Indonesia”. Kita sebagai warga Negara  indonesia harus bangga akan obyek-objek wisata yang ada di Negara kita, Maka daripada itu kita harus bisa membuat para wisatawan asing tertarik berminat untuk mengunjungi ke Negara kita “Indonesia”, dengan begitu defisit Negara kita akan lebih baik dan berkembang akan para wisatawan asing yang berkunjung ke Negara kita.
Dan secara umumnya cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima jalur. Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikut ini :
a. Pendapatan Nasional
Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua tindakan pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya perekonomian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
b. Tingkat Harga
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu segala tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
c. Kurs Valuta Asing
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi, yaitu kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dlaam negeri terhadap mata uang asing dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor suatu negara dan menambah devisa suatu negara.
d. Tingkat Bunga
Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat bunga pada dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi atau neraca modal.
Oleh karena itu, proses ini dapat dilakukan melalui perubahan jumlah uang yang beredar dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga yang berlaku. Jika suku bunga naik, maka nilai investasi akan menurun. Sebaliknya, jika suku bunga turun, maka nilai investasi akan meningkat.
e. Sektor Moneter
Proses ini dilakukan dengan melalui suatu bentuk campur tangan pemerintah yang dinamakan Exchange Control (EC), artinya suatu bentuk campur tangan pemerintah dalam lapangan ekonomi internasional. Dalam sistem ini, semua valuta asing dimonopoli oleh pemerintah, artinya semua alatalat pembayaran luar negeri yang dimiliki atau yang diperoleh seluruh penduduk suatu negara harus diserahkan kepada pemerintah, untuk selanjutnya pemerintah mengatur dan menentukan penggunaan valuta asing.



4).  Carilah masing-masing sebuah contoh dari Neraca Pembayaran dan atau Neraca Wisatawan, lalu buatlah pendapat atas neraca-neraca tersebut ?
>>>>>>>>
Sejak terjadinya krisis ekonomi, data neraca pembayaran Indonesia menunjukkan gejolak yang cukup signifikan. Anjloknya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing yang secara teoritis seharusnya dapat meningkatkan penerimaan ekspor ternyata tidak terjadi. Selama periode krisis ekonomi yang diawali pada pertengahan tahun 1997, nilai ekspor non migas Indonesia justru mengalami penurunan sebesar 7,47 persen pada tahun 1998 dan 4,44 persen pada tahun 1999, padahal pada periode yang sama Rupiah terdepresiasi hampir 300 persen terhadap US$. Empat faktor yang disinyalir menjadi penyebab buruknya kinerja ekspor non migas Indonesia adalah kegagalan sistim perbankan menjalankan fungsi intermediasi sehingga tidak mendukung kegiatan eksportir, melemahnya pasar regional, tingginya komponen impor dari produk ekspor Indonesia, dan ketidakstabilan sosial dan politik dalam negeri Indonesia. Namun demikian volume ekspor non migas Indonesia justru meningkat selama periode tersebut. Kenyataan ini membuktikan bahwa keempat faktor di atas tidak cukup valid dalam menjelaskan penyebab buruknya kinerja ekspor non migas Indonesia. Buruknya kinerja ekspor non migas Indonesia selama periode krisis lebih banyak disebabkan oleh anjloknya harga ekspor. Krisis ekonomi disinyalir juga melanda Negara-negara tujuan ekspor sehingga kesulitan menyerap produk ekspor non migas Indonesia.

Data neraca pembayaran Indonesia dari tahun 1999 sampai dengan 2004 dapat dilihat dalam tabel berikut ini.



Menurut saya, Neraca berjalan yang cukup kuat menunjang perekonomian kita dapat bertahan dari resesi global. Penting sekali untuk dimengerti bahwa kontribusi investasi serta ekspor netto terhadap pertumbuhan ekonomi. Ini merupakan hal yang baik dan perlu terus dipertahankan.
      Dari penjelasan diatas kita dapat berpikir bagaimana pentingnya wisatawan, melihat dari segi hubungan kegiatan wisatawan berkembang pesat dalam neraca pembayaran tersebut. Dan wisatawan adalah pokok dari neraca pembayaran tersebut.